Cianjur – Pemerintah Kabupaten Cianjur, bakal memberikan suntikan anggaran untuk membangun jalan di Kampung Halimun, Desa Mekarjaya, Kecamatan Cikalongkulon, Cianjur, yang rusak parah, sehingga warga tak lagi ditandu untuk bisa berobat.
Bupati Cianjur Herman Suherman, mengatakan, jalan tersebut berstatus jalan desa, sehingga seharusnya dibangun menggunakan anggaran desa. Namun Pemkab akan berusaha mengalokasikan anggaran untuk membantu perbaikan jalan tersebut.
“Seharusnya memang oleh anggaran desa, tapi kita akan coba usahakan agar bisa dibantu juga oleh Pemkab. Saya akan koordinasikan dengan dinas terkait, yang penting jalan tersebut bisa segera bagus dan warga mudah untuk aktivitas,” ujarnya Senin (8/8).
Selain perbaikan jalan, lanjut Herman, Pemkab juga akan menginstruksikan petugas kesehatan di Dinkes dan Puskesmas untuk melakukan pemeriksaan kesehatan ke Kampung Halimun.
“Kita ada program dokter anjang ka warga, yakni petugas kesehatan datang langsung ke masyarakat untuk mengecek kesehatan. Kita akan maksimalkan, jadi kalau yang sakitnya ringan bisa ditangani lewat program tersebut, kalau berat akan dirujuk ke rumah sakit,” kata dia.
Kepala Desa Mekarjaya, Ayub Jumyati, mengaku pembangunan jalan akan memakan biaya besar.
“Jalan itu tidak bisa sebatas diaspal, harus dibeton. Kalau diaspal cepat rusak. Sedangkan kalau dibeton anggarannya sekitar Rp2 miliar untuk 2 kilometer jalan dengan lebar 2,5 meter tersebut,” kata dia.
Menurutnya anggaran yang dimiliki Desa Mekarjaya per tahunnya hanya sekitar Rp1 miliar, itupun tidak seluruhnya bisa diperuntukan infrastruktur namun juga termasuk gaji dan pembangunan di bidang lainnya.
Apalagi, lanjut dia, di dua tahun terakhir lebih dari 50 persen anggaran ditujukan untuk penanganan Covid-19, mulai dari bantuan tunai dan lainnya.
“Jadi sudah anggarannya sedikit, ditambah harus dialihkan untuk penanganan Covid-19. Kalaupun mau dipaksakan seluruh anggaran per tahun dialokasikan untuk pembangunan jalan tersebut, tidak akan ada pembangunan lain serta tidak akan ada haji pegawai selama satu tahun,” kata dia.
Oleh karena itu, Ayub, berharap ada bantuan dari pemerintah kabupaten, provinsi, ataupun pusat untuk pembangunan jalan tersebut.
“Kami sudah ajukan bantuan, tapi belum ada tanggapan. Kami akui kalau hanya mengandalkan anggaran desa akan susah. Sementara warga butuh akses jalan ini, terutama untuk membawa warga yang sakit,” pungkasnya.
Diketahui sebelumnya, viral seorang warga warga Kampung Halimun, Desa Mekarjaya, Kecamatan Cikalongkulon, Cianjur, yang sakit ditandu menggunakan bambu dan kain sarung lantaran jalan yang rusak parah sehingga ambulan tidak bisa masuk
Dalam video berdurasi 24 detik yang viral di media sosial itu tampak beberapa orang warga memandu seorang kakek menggunakan dua sarung yang digantungkan pada sebilang batang bambu menyusuri jalan yang rusak parah.
Informasi yang dihimpun, warga yang ditandu tersebut bernama Anan (65) yang jatuh di belakang rumahnya dan terkena batu dibagian kepala sehingga pembuluhnya darah pecah pada 31 Juli 2022 lalu.
Namun sayangnya saat akan dibawa ke rumah sakit ambulance tidak bisa menjangkau lokasi penjemputan, karena akses jalan yang rusak.
Asep suparman (25), relawan sekaligus warga Kampung Halimun, mengatakan warga tersebut sudah dalam keadaan kritis akibat benturan di bagian kepala. (tr)