infocianjurutara.com, Cianjur – Sopir angkutan kota (angkot) di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mengalami penurunan omset sebesar 50 persen setelah terjadinya kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertamax serta langkanya BBM jenis pertalite.
Supir angkutan kota di Cianjur Andri mengaku kesulitan atas terjadinya kenaikan BBM, pasalnya tidak sesuai dengan pendapatan yang tengah sulit mendapat penumpang.
“Kami cukup kesulitan mendapatkan penumpang sejak adanya covid-19, ditambah sekarang pertalite langka dan pertamax mengalami kenaikan, sehingga omset kami menjadi turun,” ucapnya, Sabtu (2/4/2022).
Namun menurutnya, setelah Kabupaten Cianjur menjadi level dua serta satu, ia mengaku, mulai setabil untuk mendapatkan penumpang.
“Ya, di saat pemerintah menggencarkan vaksinasi, sehingga Kabupaten Cianjur menjadi lebih baik dari wabah covid-19, saya pun tidak terlalu kesulitan untuk mendapatkan penumpang, tapi Pertamax malah naik dan pertalite langka, itu menjadi ngaru untuk pendapatan kami para supir,” kata Andri.
Andri mengatakan, ia mampu mendapatkan penghasilan dalam per hari sebesar Rp 200.000 namun saat ini mampu mendapatkan Rp 100.000.
“Kalau dapat Rp 100.000, itu dibelikan bensin, melihat sekarang pertalite langka, mau tidak mau saya mengisi pertamax yang harga saat ini per liternya Rp 12.500, sementara itu saya juga harus setor, kadang saya kebagian Rp 20.000,” katanya.
“Tingkat penumpang sepi di tambah lagi pemerintah melakukan pemulihan ekonomi, jadi saya sulit untuk mendapatkan omset sesuai target,” tambahnya.
**eun