infocianjurutara.com, CIANJUR – Sejumlah peternak telur mengurangi produksinya hingga 50 persen akibat naiknya harga pakan yang membuat kurangnya permintaan di pasar. Bahkan perternak ayam telur nyaris gulung tikar.
Manager, Rahmat Lemos, mengatakan, kenaikan harga pakan ayam sudah mengalami kenaikan sejak dua pekan terakhir dari Rp5 ribu menjadi Rp7 ribu per kilogram.
“Akibat naiknya harga pakan kita terpaksa mengurangi jumlah produksi menjadi 50 persen karena permintaan pasar juga menurun,” ujarnya, Senin (30/5/2022).
Lemos menjelaskan, akibat dari dampak naiknya harga pakan, pihaknya juga terpaksa menaikan harga jual telur kepada distributor dari Rp19 ribu menjadi Rp25 ribu per kilogram untuk menutupi biaya produksi.
Hal serupa juga disampaikan Adiansyah, Manager peternak ayam lainnya yang mengungkapkan jika kenaikan pakan terus terjadi maka pihaknya akan menutup produksi dan terancam gulung tikar lantaran tidak mampu mengimbangi harga di pasar.
“Kalau harga pakan terus naik para peternak telur terancam akan berhenti produksi,” katanya.
Disisi lain, Fajar, seorang pedagang telur ayam di Pasar Induk Cianjur, menjelaskan, harga telur saat ini di pasaran mencapai Rp28 ribu sampai Rp30 ribu per kilogram.
“Karena dari distributor dan peternaknya naik otomatis harga di pasar juga mengalami kenaikan,” ucap dia.
Mereka berharap harga pakan ayam bisa secepatnya normal kembali sehingga harga telur di pasar bisa kembali normal.
**dis