infocianjurutara.com, CIANJUR – Puluhan warga geruduk Kantor Bupati Cianjur. Dalam aksinya mereka menuntut agar mengusut praktik politik yang dinilai mementingkan kelompok tertentu.
Bahkan aksi yang dilakukan Senin (30/5) itu sempat ricuh lantaran massa yang memaksa dan merusak gerbang Pendopo agar bisa bertemu dengan Bupati atau Sekda Cianjur.
Koordinator Aksi, Galih Widiaswara, mengatakan, Sekda diduga melakukan pembiaran terkait dugaan banyaknya temuan pelanggaran di lingkungan pemerintah Cianjur yang diduga adanya kongkalikong demi mendapatkan keuntungan secara pribadi.
“Yang paling mencolok adalah dugaan konspirasi pengadaan barang dan jasa pada kegiatan lelang yang diduga terjadi pengkondisian oleh Panitia Barjas. Dugaan terjadi jampling pemenang lelang 80 persen dari pagu anggaran yang akan menyebabkan menurunnya kwalitas,” ujarnya.
Tidak hanya itu sambung Galih, pemerintah juga dinilai tidak melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang mekanisme pengajuan Sistem Infirmasi Pembangunan Daerah (SIPD), sehingga ada dugaan pengkondisian anggaran untuk pihak-pihak tertentu dalam realisasi anggaran daerah.
“Ini jelas politisasi dan penyalahgunaan wewenang, dimana semua sudah diatur demi mendapatkan keuntungan,” kata dia.
Mereka juga meminta aparat penegak hukum agar melakukan pemeriksaan terkait kasus tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengklaim, bahwa dalam proses lelang pihaknya tidak pernah melakukan pengondisian terkait pemenang.
“Bahkan saya sudah ingatkan kepada para Kadis agar tidak macam-macam terkait proyek, sehingga siapapun yang mendapatkan lelang itu murni berjalan sesuai aturan,” pungkasnya.
**besinfo