Cianjur – Tujuh kecamatan di Kabupaten Cianjur dilanda bencana banjir dan longsor. Bupati pun memerintahkan sejumlah dinas untuk terjun ‘keroyokan’ menangani dampak bencana alam di Kota Santri.
Bupati Cianjur Herman Suherman, mengatakan hujan deras disertai angin kencang pada Jumat (23/9) malam mengakibatkan bencana di wilayah selatan dan utara Cianjur.
“Total ada enam kecamatan yang terdampak, enam di selatan yakni Kecamatan Cibinong, Cijati, Leles, Kadupandak, Sindangbarang, dan Agrabinta. Satu lagi di Cianjur utara, yakni di Kecamatan Cikalongkulon,” ujarnya, Minggu (26/9/2022).
Menurut Herman, berdasarkan laporan BPBD ada sekitar 11 titik bencana longsor yang tersebar di Kecamatan Cijati, Agrabinta, Sindangbarang, Cikadu, dan Cibinong.
Sedangkan Kecamatan Leles dan Cikalongkulon dilanda banjir bandar yang mengakibatkan rumah terendam hingga jembatan rusak parah.
“Kalau yang longsor menutup jalan, membuat akses terputus sementara. Sedangkan yang banjir mengakibatkan rumah terendam dan jembatan nyaris putus,” ucap Herman.
Herman mengatakan pihaknya sudah menginstruksikan empat dinas, mulai dari BPBD, Dinas Sosial, PUTR, dan Perkimtam untuk melakukan penanganan dampak bencana.
“Sudah diinstruksikan agar cek langsung ke lapangan, tidak hanya mendata tapi langsung melakukan penanganan,” kata dia.
“Beckhoe diturunkan untuk membersihkan material longsoran, dan jembatan yang rusak segera diperbaiki supaya bisa digunakan lagi,” kata dia.
Dia juga meminta BPBD untuk menyiahakan para relawan tangguh bencana (Retana) untuk memantau potensi bencana di setiap kecamatan.
“Kalau hujan deras retana diminta untuk siaga, jika ada risiko bencana maka langsung memberitahu masyarakat dan mengebakuasi warga yang rawan terdampak paling parah untuk mencegah timbulnya korban jiwa,” pungkasnya. (tr)